Home » » Keindahan Gunung Tiong Kandang di Kec Batang Tarang Kalimantan barat

Keindahan Gunung Tiong Kandang di Kec Batang Tarang Kalimantan barat

Keindahan Gunung Tiong Kandang di Kec Batang Tarang Kalimantan barat

Tiong kandang adalah batu kulintang dan batu pengasih.

Kawasan wisata alam Gunung Tiong Kandang kita dapat menyaksikan sebuah Air Terjun Kajang dan juga  Air Terjun Nosok. Air terjun Kajang memiliki tiga tingkatan yang terletak di sebelah utara Dusun Mangkit. Air terjun ini digunakan masyarakat untuk irigasi pertanian dan sumber air minum. Sedangkan Sebelah selatan pemukiman Dusun Mangkit terdapat pula air terjun oleh masyarakat yang disebut Riam Nosok dengan ketinggian sekitar 6 meter.

Jika kita mendaki ke puncak Gunung Tiong Kandang melalui Dusun Mangkit kita akan beristirahat di tengah-tengah gunung Tiong Kandang (pedagi) untuk memulai pendakian ke puncak gunung kita akan melewati sebuah batu dengan ketinggian sekitar 160 cm. Batuan ini berbentuk pintu masuk. Batu pintu masuk ini berbentuk lorong yang akan  digunakan masyarakat untuk menuju puncak gunung. Sedangkan bagian kiri kanan batu terdapat jurang yang sangat dalam.

Batu yang menggantung merupakan Keunikan lain dari Kawasan Wisata Gunung Tiong Kandang yaitu Batu Kulintang dan Batu Pengasih. Disebut Batu Kulintang karena keberadaan batu ini dari dahulu sampai sekarang bersusun dan berderet seperti susunan kulintang.

Sedangkan Batu Pengasih merupakan batu yang terletak di puncak gunung Tiong Kandang. Dari batu pengasih ini pula kita bisa melihat keindahan alam yang ada disekitar gunung tiong kandang.

Gunung Tiong Kandang juga merupakan penghasil buah durian terbesar dari Kecamatan Balai Batang Tarang. Buah durian dari gunung ini dijual kepada pembeli yang sudah menunggu dan buah durian ini juga dapat diolah menjadi lempok durian oleh sebagian masyarakat di Batang Tarang. Lempoknya terkenal menjadi lempok durian Batang Tarang.

Menurut legenda nama Gunung Tiong Kandang berasal dari seekor Burung Tiong yang berada dalam kandang atau sangkar kemudian burung Tiong tersangkut di atas tunggul kayu. Burung Tiong ini mengumpulkan sampah-sampah dari berbagai jenis sampah-sampah yang berada disekitarnya. Lama kelamaan tumpukan sampah menjadi tumpukan yang meninggi dan membesar menjadi sebuah gunung. Gunung tersebut akhirnya diberi nama Gunung Tiong Kandang

Dalam acara Pentas Seni dan Budaya Dayak VII tahun 2009 SE-KALIMANTAN bertempat di Pusat Kebudayaan “Koesnadi Hardjasoemantri” Yogyakarta lalu : Ikatan Keluarga Besar Kabupaten Sanggau Yogyakarta (IKBKSY) yang terdiri dari :
  • Penata tari:aprima rolis yandi ogam
  • Penata musik:yulius reza sukamdan
  • penata busana:aprima rolis yandi ogam
  • Penari:kornelia selvi lestari,fausta sulastri,fransisca irmina kurniati,feronika ,candida R.a,veronicha tri handayani ,genoveva riyana permata ,ivan dessev
  • Pemusik:yulius reza sukamandani ,kornelius subandi ,alberikus ,yosafat sisbiantoro,emanuel lolly,oktavianus videli,teofilus frandy,maria theresha.

Mereka menampilkan terian yang berjudul “Mangkit tiong Kandang”. Konon, Mangkit Tiong Kandang adalah sebuah desa tidak kasat mata yang penduduknya disebut BUNYI, yaitu hantu wanita berparas cantik rupawan. Suatu ketika didalam mimpinya seorang pemuda mendapat pesan untuk pergi ke hutan dan memanjat sebuah pohon pinang dengan telanjang agar dapat menemukan desa itu. Lalu, si pemuda menetap dan menikah dengan salah satu “BUNYI “di sana .
Karena rindu dengan kampung atau desa asalnya, si pemuda diijinkan pulang dengan syarat di larang membawa anjing saat ia kembali ke desa Mangkit Tiong Kandang. Namun si pemuda melanggarnya, sehingga terjadilah keributan setelah penduduk desa itu mendengar suara anjing yang di sembunyikannya didalam tikar. Kejadian itu merubah keadaan desa, yang kemudian dapat di temui dan berkembang menjadi desa biasa sampa saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.